Klinik Dewata Tirta Medika

Senin - Minggu : 07:00 - 21:00

Pencegahan dari Tuberkulosis

Pengobatan TBC Anak Wajib Dilakukan 6 Bulan, Ini Alasannya |  Parenting.Dream.co.id

Pengobatan Tuberkulosis

Dokter biasanya menggunakan beberapa cara untuk mendiagnosis penyakit ini, seperti rontgen dada, tes Mantoux, tes darah, dan tes dahak. Hal tersebut dikarenakan tuberkulosis adalah penyakit yang sulit dideteksi, terutama jika pengidapnya adalah anak-anak. Dengan pengobatan yang benar, penyakit yang serius ini bisa disembuhkan. Langkah pengobatan yang dibutuhkan adalah dengan mengonsumsi beberapa jenis obat antituberkulosis yang harus diminum selama jangka waktu tertentu, minimal 6 bulan.

Pencegahan Tuberkulosis

Langkah utama yang bisa dilakukan untuk mencegah TB adalah dengan menerima vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Di Indonesia, vaksin ini termasuk dalam daftar imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi berusia tiga bulan.

Vaksin BCG juga dianjurkan bagi anak-anak, remaja, ataupun orang dewasa yang belum pernah menerimanya pada waktu bayi. Namun, harap diingat bahwa efektivitas vaksin ini akan berkurang pada orang dewasa.

Kurangi Stigma, Kenali 5 Fakta tentang TBC

Mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk eliminasi TBC pada 2030. Upaya ini perlu mendapatkan dukungan masyarakat, salah satunya mengurangi stigma pada pengidap. Stigma muncul karena banyak mitos yang beredar di masyarakat. Maka itu, berikut beberapa fakta TBC yang perlu dipahami.

1. TBC Bukan Penyakit Turunan

TBC bisa terjadi pada beberapa orang dalam satu keluarga, tapi bukan berarti penyakit ini disebabkan karena faktor genetik. Alasan sebenarnya adalah bakteri TBC mudah menular, terutama yang menyerang paru-paru, sehingga seseorang yang menghirup droplet pengidap dan daya tahan tubuhnya lemah rentan tertular.

2. TBC Tidak Hanya Menyerang Paru-Paru

Infeksi TBC paling sering menyerang paru-paru, tapi juga bisa menyebar ke organ tubuh lain lewat aliran darah. Jenis infeksi TB lain yang perlu diwaspadai adalah TBC tulang, kelenjar getah bening, dan usus. Bahkan pada kasus yang jarang terjadi, bakter M. tuberculosis bisa menyerang jantung, sistem saraf, dan organ lainnya. Bedanya adalah, jenis TBC selain paru bersifat tidak menular.

3. TBC Tidak Menular Lewat Kontak Fisik

Meski bersifat menular, bukan berarti kamu boleh mengasingkan pengidap TBC. Pasalnya penyakit ini tidak akan menular hanya karena bersalaman, berpegangan tangan, berpelukan, berbagi makanan atau minuman, dan menggunakan alat makan yang sama. Biasanya pengidap TBC paru menggunakan masker untuk mencegah penyebaran bakteri di udara. Namun, tak ada salahnya untuk selalu menggunakan pelindung karena penyakit ini gampang menular melalui droplets.

4. Terinfeksi Bakteri TB Tidak Langsung Sebabkan TBC

Maksudnya, infeksi bakteri TB dalam tubuh tidak langsung menyebabkan penyakit tuberkulosis. Faktanya kebanyakan orang pernah terpapar kuman TB setidaknya satu kali selama hidup, tapi hanya sebagian kecil yang berkembang menjadi TBC. Alasannya karena setelah masuk ke dalam tubuh, bakteri bersifat non-aktif sehingga tidak menimbulkan gejala fisik dan tidak menular. Faktor penentunya adalah tingkat kekebalan tubuh seseorang. Semakin lemah daya tahan tubuh, semakin besar kemungkinan bakteri berkembang menjadi penyakit. Misalnya pada orang berusia lanjut, pengidap HIV/AIDS, kanker, diabetes, ginjal, dan penyakit autoimun lainnya.

5. TBC Bisa Sembuh

Tingkat kesembuhannya mencapai 99 persen, asal pengobatan dilakukan selama 6-9 bulan secara berturut-turut. Bila tidak rutin dilakukan, bakteri hanya melemah sesaat dan kembali menguat hingga menjadi resisten. Kondisi ini dikenal dengan multidrug-resistant tuberculosis (MDR TB). Untuk mengetahui peluang kesembuhan, dokter memastikan lewat hasil tes laboratorium. Jika hasilnya negatif, pengidap dinyatakan sembuh total.

Leave a comment