HOMECARE KLINIK DEWATA TIRTA MEDIKA KARAWANG,-
Kenali Gejala Dan Faktor Resikonya,-
Sakit tenggorokan adalah rasa sakit, gatal, atau iritasi pada tenggorokan yang terasa semakin sakit saat menelan. Penyebab sakit tenggorokan paling sering adalah infeksi virus, seperti pilek atau flu.
Faktor Risiko Sakit Tenggorokan
Meskipun siapa saja bisa mengalami sakit tenggorokan, ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih berisiko terkena penyakit ini, antara lain:
- Usia. Anak-anak berusia 3 sampai 15 tahun lebih rentang mengalami sakit tenggorokan akibat infeksi bakteri.
- Paparan asap rokok. Merokok dan terkena asap rokok dapat mengiritasi tenggorokan.
- Alergi musiman atau reaksi alergi yang berkelanjutan terhadap debu atau bulu hewan peliharaan membuat kemungkinan sakit tenggorokan lebih besar.
- Paparan terhadap iritasi kimia. Misalnya, asap pembakaran dari bahan bakar atau bahan kimia rumah tangga.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pada pengidap penyakit HIV/AIDS atau bahkan diabetes.
Baca Juga : Pengertian,Gejala,Dan Penyebab Sakit Tenggorokan
Penyebab Sakit Tenggorokan
Penyebab sakit tenggorokan umumnya disebabkan oleh adanya infeksi virus yang menjadi penyebab pilek. Sedangkan penyebab sakit tenggorokan yang jarang terjadi, antara lain:
- Alergi pada serbuk sari.
- Penyakit asam lambung (GERD) akibat naiknya asam lambung dari perut ke tenggorokan.
- Iritasi yang disebabkan oleh alkohol dan rokok.
- Udara yang kering.
- Ketegangan otot akibat berteriak terlalu lama.
- Penyakit tumor yang mengandung kanker pada bagian tenggorokan dan lidah.
Gejala Sakit Tenggorokan
- Hidung beringus.
- Bersin.
- Rasa mual.
- Demam.
- Kelelahan.
- Tenggorokan terasa kering.
- Nyeri pada otot.
- Batuk.
Sakit tenggorokan biasanya bisa sembuh dalam 1 minggu tanpa mengonsumi obat-obatan. Namun, waspadai bila sakit tenggorokan yang kamu alami tidak kunjung sembuh, dan disertai oleh gejala berikut:
- Terdapat darah pada ludah.
- Sakit pada telinga.
- Sulit bernapas.
- Sering meneteskan air liur akibat sulit menelan.
- Suara serak lebih dari dua minggu.
- Adanya benjolan pada leher.
Diagnosis Sakit Tenggorokan
Untuk mendiagnosis sakit tenggorokan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan cara-cara berikut:
- Menggunakan senter untuk melihat tenggorokan, telinga, dan kemungkinan saluran hidung.
- Meraba leher dengan lembut untuk memeriksa kelenjar yang bengkak (kelenjar getah bening).
- Mendengarkan pernapasan pengidap dengan stetoskop.
Dalam banyak kasus, dokter juga menggunakan tes sederhana untuk mendeteksi adanya bakteri streptokokus yang merupakan penyebab radang tenggorokan. Caranya adalah dengan menggosok kapas steril di belakang tenggorokan untuk mendapatkan sampel sekresi untuk diuji di laboratorium.
Pengobatan Sakit Tenggorokan
- Menghindari rokok dan menghirup asap rokok.
- Berkumur dengan air garam.
- Banyak mengonsumsi air putih.
- Menghindari minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin.
- Menciptakan udara yang nyaman sehingga tidak memicu iritasi pada tenggorokan.
- Mengonsumsi makanan hangat dan lunak.
Baca Juga : Cegah Radang Tenggorokan Akut