Insomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya sulit tidur, atau tidak cukup tidur, meskipun terdapat cukup waktu untuk melakukannya. Gangguan tersebut menyebabkan kondisi penderita tidak prima untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.
Kualitas dan kuantitas tidur memengaruhi kualitas hidup, serta kesehatan seseorang secara keseluruhan. Tidur yang tidak cukup akan menimbulkan gangguan fisik dan mental. Pada umumnya, butuh 8 jam tidur dalam sehari untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit.
Gejala Insomnia
Insomnia ditandai dengan sulit tidur atau tidur yang tidak nyenyak. Akibatnya, penderita insomnia dapat mudah marah dan depresi. Gejala itu dapat memicu gejala lain, seperti:
- Mengantuk pada siang hari.
- Mudah lelah saat beraktivitas.
- Sulit fokus dalam beraktivitas.
Penyebab dan Faktor Risiko Insomnia
Insomnia dapat dialami oleh siapa saja, tetapi insomnia lebih berisiko terjadi pada orang lanjut usia, dan seseorang yang memiliki gangguan kesehatan. Pada umumnya, insomnia disebabkan oleh beberapa hal seperti:
- Stres
- Depresi
- Gaya hidup tidak sehat
Pengobatan Insomnia
Ada mitos yang menyebutkan bahwa insomnia adalah penyakit yang ringan dan tidak perlu diobati. Padahal, sebagian kasus insomnia tergolong serius dan perlu mendapatkan penanganan dokter.
Insomnia bisa diatasi dengan beberapa cara, misalnya penggunaan obat-obatan, suplemen melatonin, terapi perilaku kognitif, atau kombinasi ketiganya. Pengobatan yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi tiap pasien. Jika diperlukan, dokter akan memberi pasien obat tidur untuk beberapa minggu.
Insomnia bisa dicegah dengan cara:
- Hindari banyak makan dan minum sebelum tidur.
- Hindari atau batasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
- Usahakan aktif di siang hari agar terhindar dari tidur siang.