Berolahraga itu memang kegiatan yang menyehatkan tak terkecuali bagi wanita yang sedang hamil. Namun berolahraga ketika hamil ini perlu pertimbangan dan diketahui terlebih dulu apa tujuannya. Apakah untuk kesehatan ibu dan calon buah hati saat persalinan nanti, atau hanya sekedar mengikuti tren kehamilan saja. Ini karena ada pula wanita yang berolahraga saat hamil demi menjaga bentuk tubuhnya. Tidak jarang, jenis olahraga yang dipilih pun cukup berat, padahal olahraga untuk ibu hamil itu mesti juga mempertimbangkan kesehatan si kecil dalam kandungan.
Bagi ibu yang memiliki kondisi kesehatan kehamilan termasuk normal tentu tak masalah jika melakukan berbagai jenis olahraga. Yang perlu diperhatikan adalah risiko kehamilan yang terjadi jika kondisi kesehatan kehamilan perlu pengawasan tepat dari dokter. Jorn Olsen. M.D., Ph.D., dari University of California, Los Angeles, School of Public Health menyatakan kalau kondisi kehamilan ibu sehat dan tidak mengalami flek dan riwayat keguguran maka dianjurkan untuk berolahraga di trimester 1.
Intensitas olahraga yang berlebihan dan tidak sesuai bisa memengaruhi kesehatan ibu dan janin. Perlu ibu tahu bahwa detak jantung si kecil dalam kandungan lebih cepat dibandingkan dengan ibu. Sehingga, ketika ibu berolahraga dan denyut jantung meningkat tentu detak jantung janin akan lebih meningkat dan kondisi ini bisa berbahaya jika berlebihan.
Sebenarnya tak ada batasan sampai usia kandungan berapa ibu hamil boleh berolahraga. Bahkan ketika usia kehamilan sudah menginjak usia 9 bulan pun ibu diperbolehkan berolahraga. Yang perlu diperhatikan ibu adalah jika ibu sudah mulai merasa kelelahan seperti pusing, pandangan kabur, atau bahkan mengalami perdarahan. Jadi sangat penting untuk melakukan olahraga sesuai dengan anjuran dokter, ya.
Olahraga Ibu Hamil Ketika berolahraga, ibu hamil juga mesti memerhatikan intensitas latihan. Olaharaga harus dilakukan perlahan dan bertambah intensitasnya dalam waktu tertentu. Olahraga dimulai dengan pemanasan, olahraga inti, lalu pendinginan. Olahraga wajib dihentikan kalau ibu mulai kehabisan nafas dan merasa kesakitan. Hindari olahraga berisiko tinggi, seperti banyak berlari dan melompat. Intensitasnya dalam smeinggu pun dilakukan hanya 3-4 kali seminggu. Beberapa olahraga yang disarankan untuk ibu hamil adalah:
Latihan Aerobik Ibu bisa memilih untuk berenang dan jalan cepat sebagai olahraga aerobic karena olahraga ini bisa membantu meningkatkan aliran oksigen dalam tubuh dan meningkatkan kekuatan otot. Dengan olahraga ini juga bisa mencegah sakit punggung dan membantu persalinan di kemudian hari. Bagi ibu yang memiliki potensi naiknya gula darah, olahraga ini bahkan bisa membantu mengontrol kadar gula darah dan menurunkan risiko diabetes gestasional.
Yoga Olahraga ini tak memerlukan banyak gerakan berat sehingga ibu hamil pun bisa melakukannya dengan mudah. Bahkan yoga pun memiliki gerakan khusus untuk ibu hamil. Yoga untuk ibu hamil dapat membantu untuk menghindari stres dan membantu pengaturan untuk ibu hamil.
Senam Kegel Melatih otot panggul dan Miss V pun baik untuk ibu hamil. Bisa dibilang senam kegel ini juga bagian dari olahraga untuk mempersiapkan persalinan. Temui instruktur senam kegel agar ibu tak salah melakukan gerakan, ya.