
Sel darah merah memiliki peran penting dalam tubuh untuk mendistribusikan hemoglobin, yaitu protein yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh. Tanpa sel darah merah yang cukup, maka banyak organ dalam tubuh tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup. Akibatnya, organ-organ tersebut tidak bisa bekerja dengan baik.
Baca Juga : ANEMIA (kenali Macam-macam Anemia,penyebab dan Gejalanya)
Remaja Putri Lebih Berisiko Mengalami Anemia
Anemia juga bisa terjadi pada masa remaja. Namun, dibandingkan remaja putra, remaja putri berisiko lebih tinggi mengalami anemia. Salah satu alasannya karena remaja putri sudah mengalami menstruasi setiap bulannya.
Menstruasi menyebabkan hilangnya banyak sel darah merah dari dalam tubuh. Apalagi bila menstruasi berlangsung cukup lama dan jumlah darah yang keluar sangat banyak, maka tubuh akan kekurangan zat besi. Selain itu, kebanyakan remaja putri juga makan lebih sedikit daging merah dibanding remaja putra.
Berikut ini faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko remaja putri terkena anemia:

- Mengonsumsi sedikit makanan yang mengandung zat besi, seperti daging, telur, dan sereal.
- Memiliki aktivitas fisik yang cukup tinggi, terutama atlet remaja putri.
- Menjalani diet vegetarian atau vegan.
- Mengalami perdarahan menstruasi berlebih.
- Obesitas.
Bagi remaja putri yang memiliki risiko tinggi terserang anemia tersebut, American Academy of Pediatric merekomendasikan untuk lebih sering melakukan cek jumlah sel darah merah di tubuh mereka.
Cara Mencegah Anemia pada Anak Remaja

Berikut ini cara-cara yang bisa orangtua lakukan untuk menghindarkan anak-anak remaja mereka dari anemia:
- Minum Suplemen Zat Besi
Pada kasus anemia defisiensi zat besi dan B12, anemia bisa dihindari memenuhi kebutuhan kedua nutrisi tersebut. Ibu mungkin bisa memberi remaja putri ibu suplemen zat besi di antara waktu makan, misalnya di antara jam makan pagi dan makan siang, atau pertengahan sore, yaitu antara makan siang dan makan malam. Hal ini karena zat besi paling baik diserap saat diberikan di antara waktu makan.
Vitamin C dapat membantu tubuh menyerap zat besi, tapi kalsium dapat menghambat penyerapan tersebut. Jadi, beritahu anak remaja ibu untuk mengonsumsi suplemen zat besi dengan makanan atau minuman yang kaya akan vitamin C, seperti buah-buahan, sayuran, dan jus jeruk. Dan hindari mengonsumsi suplemen tersebut dengan susu. Hindari juga mengonsumsi suplemen zat besi lebih banyak dari yang disarankan, karena bisa berbahaya bagi kesehatan.
Baca juga : Yuk, Cari Tahu Makanan Bergizi Pencegah Kurang Darah (ANEMIA) !!
- Dorong Anak Remaja untuk Memperbanyak Makanan yang Kaya akan Zat Besi

Dorong anak-anak remaja untuk lebih banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti:
- Daging tanpa lemak, unggas, dan ikan.
- Sereal, roti, dan pasta yang diperkaya zat besi.
- Buah-buahan kering, seperti aprikot, kismis, dan prem.
- Sayuran hijau, seperti bayam dan kale.
- Biji-bijian utuh, seperti beras merah.
- Kacang-kacangan, seperti kacang polong.
- Telur.
- Suplemen Penambah Darah
Bagi remaja putri yang sudah mulai menstruasi, ibu bisa membantu mencegah anemia defisiensi besi dengan memberikannya multivitamin zat besi atau penambah darah. Recommended Dietary Allowance (RDA) untuk zat besi adalah 8 miligram per hari untuk wanita usia 9–13 tahun, dan 15 miligram per hari untuk wanita usia 14–18 tahun.
Baca juga ulasan lain : HOMECARE KLINIK DEWATA TIRTA MEDIKA KARAWANG
1 Comment
sangat bermanfaat