Klinik Dewata Tirta Medika

Senin - Minggu : 07:00 - 21:00

POSTNATAL CARE

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Tanggal Terbit
1 November 2019
Ditetapkan,
Penanggung Jawab
Dr. Pundi Ferianto, MARS
PENGERTIANperiode post partum atau yang sering disebut masa nifas adalah masa
sejak ibu melahirkan bayi sampa 6 minggu (42 hari).
TUJUANmencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri. memastikan
involusi uteri berjalan normal uterus berkontraksi. fundus di bawah pusat
tak ada perdarahan abnormal tak ada bau. memastikan ibu menyusui
dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda tanda penyulit
REFERENSIBuku asuhan masa nifas
PROSEDURI. Persiapan alat
1. Tensi
2. Stetoskop
3. Handscoon
4. Kom berisi kapas dan air DTT
5. Bengkok
6. Larutan klorin 0,5%
II. Persiapan pasien
1. Menyapa dengan ramah
2. Memposisikan pasien dengan baik dan nyaman
3. Menutup ruangan
III. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan secara efektif dan memakai
handscoon
2. melakukan infrome concent
3. memeriksa tanda vital sign (tensi, suhu, nadi dan
pernafasan).
4. melakukan pemeriksaan pada muka ibu
(mata konjungtiva sclera, wajah oedema/tidak)
5. Mencuci tangan secara efektif dan memakai
handscoon.
6. Melakukan infrome consent
7. Memeriksa tanda vital sign (tensi, suhu, nadi dan
pernafasan)
8. Melakukan pemeriksaan pada muka ibu (mata
conjungtiva pucat/tidak, sclera ikterus/tidak, muka
udema/tidak.
9. Melakukan pemeriksaan payudara:
a). Meminta pasien berbaring dengan lengan kiri di atas
kepala, kemudian palpasi payudara kiri secara sistematis
sampai ke ketiak, raba adanya masa, benjolan yang
membesar, pembengkakkan ata abses.
b). Ulangi prosedur pada lengan kanan dan palpasi
payudara kanan hingga ketiak.
1) Melakukan pemeriksaan abdomen:
a) Periksa bekas luka jika operasi baru.
b) Palpasi untuk mendeteksi ada atau tidaknya uterus
diatas pubis (involusi uteri).
c) Palpasi untuk mendeteksi adanya masa atau
kelembekan (konsistensi uterus)
2) Memeriksa kaki untuk:
a) Varises vena.
b) Kemerahan pada betis.
c) Tulang kering, pergelangan kaki, jika adanya
edema maka perhatikan tingkat edema, pitting jika
ada.
3) Menekuk betis untuk memeriksa nyeri betis
(tanda-tanda human positif/tanda-tanda tromboflebitis).
4) Mengenakan handscoon.
5) Membantu pasien pada posisi untuk pemeriksaan
genetalia dan perineum (dengan menggunakan
handscoon dan memasang perlak):
a) Memposisikan pasien litotomi.
b) Melakukan vulva hygine.
c) Perhatikan lochea (bau, warna dan konsistensi).
d) Perhatikan perineum (bekas jahitan).
6) Memberitahu klien tentang hasil pemeriksaan.
7) Melepaskan handscoon dan menaruh dalam
larutan klorin 0,5%.
8) Pasien dirapikan dan membereskan alat.
9) Mencuci tangan dengan sabun dan mengeringkan
dengan handuk yang bersih.
10) Mendokumentasikan hasil tindakan.
UNIT TERKAITKlinik Umum & KIA

Leave a comment