Kadar hemoglobin normal tergantung pada usia, kondisi, dan jenis kelamin. Seseorang bisa dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobin berada di bawah angka berikut:
- Anak-anak: 11-13 gram per desiliter.
- Ibu hamil: 11 gram per desiliter.
- Laki-laki: 14-18 gram per desiliter.
- Perempuan: 12-16 gram per desiliter.
Pengobatan Anemia
Beberapa contoh pengobatan anemia berdasarkan jenisnya adalah:
- Anemia akibat kekurangan zat besi
Kondisi ini diatasi dengan mengonsumsi makanan dan suplemen zat besi. Pada kasus yang parah, diperlukan transfusi darah.
- Anemia pada masa kehamilan
Kondisi ini ditangani dengan pemberian suplemen Zat besi, Vitamin B12, dan asam folat, yang dosisnya ditentukan oleh dokter.
- Anemia akibat perdarahan
Kondisi ini diobati dengan menghentikan perdarahan. Bila diperlukan, dokter juga akan memberikan suplemen zat besi atau transfusi darah.
- Anemia aplastik
Pengobatannya adalah dengan transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, atau transplantasi sum-sum tulang bila sumsum tulang pasien tidak bisa lagi menghasilkan sel darah merah yang sehat.
- Anemia hemolitik
Pengobatannya dengan menghentikan konsumsi obat yang memicu anemia hemolitik, mengobati infeksi, mengonsumsi obat-obatan imunosupresan atau pengangkatan limpa.
- Anemia akibat penyakit kronis
Kondisi ini diatasi dengan mengobati penyakit yang mendasarinya. Pada kondisi tertentu, diperlukan transfusi darah dan suntik hormon eritropoietin untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
- Anemia sel sabit
Kondisi ini ditangani dengan suplemen zat besi dan asam folat, cangkok sumsum tulang, dan pemberian kemoterapi, seperti hydroxyurea. Dalam kondisi tertentu, dokter akan memberikan obat pereda nyeri dan antibiotik.
- Thalassemia
Dalam menangani thalassemia, dokter dapat melakukan transfusi darah, pemberian suplemen asam folat, pengangkatan limpa, dan cangkok sumsum tulang.
Komplikasi Anemia
Jika dibiarkan tanpa penanganan, anemia berisiko menyebabkan beberapa komplikasi serius, seperti:
- Kesulitan melakukan aktivitas akibat kelelahan.
- Masalah pada jantung, seperti gangguan irama jantung dan gagal jantung.
- Gangguan pada paru-paru, misalnya hipertensi pulmonal
- Komplikasi kehamilan, antara lain melahirkan prematur atau melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
- Gangguan proses tumbuh kembang jika terjadi pada anak-anak atau bayi
- Rentan terkena infeksi.
Pencegahan Anemia
Beberapa jenis anemia, seperti anemia pada masa kehamilan dan anemia akibat kekurangan zat besi, dapat dicegah dengan pola makan kaya nutrisi, terutama:
- Makanan kaya zat besi dan asam folat, seperti daging, sereal, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-buahan
- Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produk turunannya, serta makanan berbahan dasar kacang kedelai, seperti tempe dan tahu
- Buah-buahan kaya vitamin C, misalnya jeruk, melon, tomat, dan stroberi.