Kelainan tulang belakang atau spinal disorder adalah kondisi yang memengaruhi kelengkungan atau posisi susunan tulang belakang. Tulang belakang terdiri dari 26 tulang yang disebut vertebrae, berfungsi melindungi dan menopang sumsum tulang belakang dan saraf.
Penyebab kelainan tulang belakang
Penyebab kelainan tulang belakang sangat banyak, di antaranya:
Masalah kesehatan tertentu
Risiko kifosis, lordosis, skoliosis, spondilosis, dan spondilolistesis bisa meningkat karena adanya masalah kesehatan, seperti:
- Osteoporosis (pengeroposan tulang belakang).
- Penyakit Scheuermann (kondisi percepatan pertumbuhan sebelum pubertas).
- Distrofi otot (penyakit yang melemahkan otot)
- Cerebral palsy (kondisi yang memengaruhi otak dan saraf).
- Kanker pada tulang belakang dan menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi
Genetik
Beberapa orang dilahirkan dengan tulang belakang yang lebih tipis dari biasanya, sehingga rentan mengalami patah tulang atau fraktur dan masalah pada tulang belakang. Kemungkinan besar hal ini merupakan penyebab skoliosis.
Kelainan bawaan lahir
Tulang belakang bisa saja tidak berkembang dengan sempurna ketika anak masih dalam kandungan sehingga bisa menyebabkan gangguan pada tulang belakang.
Cedera dan aktivitas tertentu
Tulang belakang yang mengalami cedera, seperti fraktur, bisa menyebabkan tulang bergeser atau melengkung. Selain itu, aktivitas berlebihan yang memberi beban berat pada tulang belakang secara terus-menerus bisa menyebabkan gangguan pada tulang tersebut.
Tanda & gejala kelainan tulang belakang
Kelainan pada tulang belakang atau spinal disorder terdiri dari berbagai jenis, sehingga dapat menimbulkan berbagai tanda dan gejala yang berbeda-beda, di antaranya:
- Pada orang yang mengalami kifosis, punggung mungkin sering terasa nyeri. Ada pula yang merasakan kekakuan pada tulang punggung karena kelengkungannya yang tidak normal. Postur tubuh juga akan berubah menjadi membungkuk.
- Orang yang mengalami lordosis, akan memiliki bokong yang menonjol lebih jauh ke belakang dan perut lebih maju ke depan. Saat berbaring telentang, punggung akan sulit menempel di atas lantai. Gejala lain yang menyertai adalah nyeri, mati rasa, kesemutan, atau kelemahan pada satu atau kedua kaki disertai dengan masalah kandung kemih.
- Gejala skoliosis umumnya berupa bahu dan pinggang yang tidak rata, satu tulang belikat tampak lebih menonjol daripada yang lain. Jika lengkungan cukup parah, tulang belakang membentuk huruf S menyebabkan tulang rusuk di satu sisi tubuh terlihat lebih menonjol.
- Orang dengan spondilosis umumnya merasakan gejala tegang pada otot di sekitar tulang punggung. Rasa tidak nyaman ini bisa menyebar hingga ke area bokong dan paha belakang. Gejala semakin memburuk ketika melakukan aktivitas.
- Spondilolistesis menimbulkan gejala nyeri punggung disertai kaku dan mati rasa hingga ke bagian kaki. Orang dengan kondisi ini juga bisa mengalami kifosis dan lordosis.
Pencegahan kelainan tulang belakang
Meskipun gangguan pada tulang belakang ini sebagian besar disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu, beberapa penyebab dan faktor risiko bisa dihindari, di antaranya:
- Selalu praktekkan postur tubuh yang baik
Sikap tubuh yang baik sangatlah penting, termasuk membiasakan posisi duduk tegak. Hindari duduk terlalu membungkuk ke depan, belakang, atau menyamping.
- Hindari aktivitas berlebihan
Penting untuk menjaga posisi duduk dengan benar. Selain itu, Anda juga harus tahu batas aktivitas yang dilakukan. Contohnya, tidak keseringan mengangkat beban berat di punggung. Lakukan istirahat di sela-sela aktivitas.
- Olahraga dan lakukan peregangan
Stres pada tulang belakang bisa Anda cegah dengan istirahat dan melakukan gerakan peregangan sederhana. Guna menjaga kesehatan tulang, olahraga juga harus dilakukan secara rutin.
pengobatan kelainan tulang belakang
- Minum obat pereda nyeri
Rasa tidak nyaman dan nyeri di punggung bisa diredakan dengan obat antinyeri seperti acetaminofen (Tylenol, lainnya), ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya) atau naproxen sodium (Aleve).
- Minum obat penyakit lain yang mendasari
Jika penyebab gangguan tulang belakang disebabkan oleh masalah kesehatan, seperti osteoporosis misalnya, dokter akan meresepkan obat untuk mencegah pengeroposan tulang.
- Terapi dan fisioterapi
Fisioterapi dibutuhkan untuk membuat meningkatkan kemampuan pergerakan tubuh dan mengurangi gejala nyeri.
Kemudian, ada juga terapi berupa penggunaan brace yakni alat penyangga dari kawat untuk mencegah tulang belakang kembali bergeser atau lebih melengkung ke arah yang tidak seharusnya. Penggunaan bracing merupakan pengobatan untuk skoliosis, kifosis, lordosis, spondilosis, dan spondilolistesis.
- Operasi
Operasi kadang dibutuhkan untuk mencegah komplikasi. Tujuan operasi adalah mengembalikan tulang belakang yang bergeser dan mengembalikan kelengkungan tulang. Operasi ini disebut dengan fusi tulang belakang.