Klinik Dewata Tirta Medika

Senin - Minggu : 07:00 - 21:00

Hipertensi(Tekanan Darah Tinggi)

Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan terkadang kematian.

Tekanan darah adalah kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh, yaitu pembuluh darah utama dalam tubuh. Tekanan ini tergantung pada resistensi pembuluh darah dan seberapa keras jantung bekerja. Semakin banyak darah yang dipompa jantung dan semakin sempit arteri, maka semakin tinggi tekanan darah.

Hipertensi dapat diketahui dengan cara rajin memeriksakan tekanan darah. Untuk orang dewasa minimal memeriksakan darah setiap lima tahun sekali.

Hasil tekanan darah ditulis dalam dua angka. Angka pertama (sistolik) mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak. Angka kedua (diastolik) mewakili tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detak jantung.

Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi bila ketika diukur pada dua hari yang berbeda, pembacaan tekanan darah sistolik pada kedua hari adalah lebih besar dari 140 mmHg dan / atau pembacaan tekanan darah diastolik pada kedua hari adalah lebih besar dari 90 mmHg.

Penyebab Hipertensi

Ada dua jenis tekanan darah tinggi, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Berikut penyebab masing-masing kedua jenis hipertensi tersebut:

1. Hipertensi Primer

Pada kebanyakan orang dewasa penyebab tekanan darah tinggi ini seringkali tidak diketahui. Hipertensi primer cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun.

2. Hipertensi Sekunder

Beberapa orang memiliki tekanan darah tinggi karena memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya. Hipertensi sekunder cenderung muncul tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi daripada hipertensi primer.

Berbagai kondisi dan obat-obatan yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, antara lain:

  • Obstruktif sleep apnea (OSA).
  • Masalah ginjal.
  • Tumor kelenjar adrenal.
  • Masalah tiroid.
  • Cacat bawaan di pembuluh darah.
  • Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas.
  • Obat-obatan terlatang, seperti kokain dan amfetamin.

Pengobatan Hipertensi

Bagi sebagian pengidap hipertensi, konsumsi obat harus dilakukan seumur hidup untuk mengatur tekanan darah. Namun, jika tekanan darah pengidap sudah terkendali melalui perubahan gaya hidup, penurunan dosis obat atau konsumsinya dapat dihentikan. Dosis yang sudah ditentukan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena takarannya disesuaikan dengan tingkat tekanan darah. Selain itu, obat yang diberikan juga harus diperhatikan apa saja dampak dan efek samping yang timbul pada tubuh sang pengidap.

Obat-obatan yang umumnya diberikan kepada para pengidap hipertensi, antara lain:

  • Obat untuk membuang kelebihan garam dan cairan di tubuh melalui urine. Hipertensi membuat pengidapnya rentan terhadap kadar garam tinggi dalam tubuh, untuk itu penggunaan obat ini dibutuhkan sebagai bagian dari pengobatan. 
  • Obat untuk melebarkan pembuluh darah, sehingga tekanan darah bisa turun. Hipertensi membuat pengidapnya rentan untuk mengalami sumbatan pada pembuluh darah. 
  • Obat penurun tekanan darah yang berfungsi untuk membuat dinding pembuluh darah lebih rileks. 

Leave a comment