Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan, sehingga keseimbangan zat gula dan garam menjadi terganggu, akibatnya tubuh tidak dapat berfungsi secara normal.
Faktor Risiko Dehidrasi
Kelompok orang yang rentan mengalami dehidrasi, antara lain:
- Bayi dan anak-anak.
- Orang lanjut usia.
- pengidap penyakit kronis (jangka panjang).
- Olahragawan atau atlet.
- Orang yang berolahraga di tempat yang panas dan lembap.
- Orang yang tinggal, bekerja, dan berolahraga di dataran tinggi.
Penyebab Dehidrasi
Beberapa penyebab dehidrasi, antara lain:
- Berkeringat secara berlebihan.
- Demam.
- Berolahraga atau melakukan latihan yang berat.
- Bekerja di tempat yang panas karena banyaknya keringat yang dikeluarkan.
- Pengidap diabetes, kadar glukosa dalam darah naik dan tidak terkontrol.
- Pengidap diare (gastroenteritis) dan muntah yang parah bagi anak-anak dan bayi.
Gejala Dehidrasi
Gejala dehidrasi awal dan sedang pada orang dewasa, antara lain:
- Rasa haus.
- Warna urine lebih pekat atau gelap.
- Jumlah dan frekuensi pembuangan urine menurun.
- Mulut kering dan lengket.
- Mudah mengantuk dan cepat lelah.
Pengobatan Dehidrasi
Cara pengobatan pada dehidrasi yang utama adalah dengan menggantikan cairan tubuh yang hilang. Pada dehidrasi ringan dan sedang, pengidap dapat minum oralit untuk mengembalikan keseimbangan kadar gula, garam, dan cairan di dalam tubuh.
- Pada pada pengobatan dehidrasi ringan dan sedang pada bayi dan anak.
- Pemberian ASI dapat dilanjutkan setelah mereka mengalami diare, demam, atau muntah.
- Oleh karena lakosa sulit dicerna bayi, berikan susu formula bebas laktosa hingga diarenya benar-benar berhenti.
- Berikan oralit sesuai petunjuk petugas kesehatan untuk mengganti cairan, garam, dan gula yang hilang.
- Lanjutkan pemberian makanan bayi seperti sebelum diare.